Kontroversi penghapusan cuit natal 2021
Tanggal merah ialah hari yang selalu sukses membuat beberapa karyawan di Indonesia berbahagia. Agen Judi Slot Beberapa hari besar keagamaan Agen Judi Slot seperti Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Waisak sampai Hari Raya Natal selalu ditunggukan oleh karyawan. Argumennya simpel, mereka yang bekerja dapat liburan dan ambil napas sesaat sebelumnya terakhir kembali bekerja sesudahnya.
Tetapi ada beberapa hal yang berbeda sejak wabah Covid-19 serang Indonesia. Telah 2 tahun Agen Judi Slot, liburan lebaran dihilangkan oleh pemerintahan. Sesudah hal itu, sekarang pemerintahan mempunyai wawasan baru untuk menghapuskan cuti dan geser liburan dua tanggal merah.
Pemerintahan pusat memilih untuk geser 2 hari liburan nasional dan hilangkan cuti bersama Agen Judi Slot tahun 2021. Hari liburan yang sudah sah untuk digeser liburannya ialah Tahun Baru Islam dan Maulid Nabi. Tujuannya bagaimana? Nach nanti 2 hari liburan ini akan berubah ke tanggal lain.
Awalnya, Tahun Baru Islam 2021 jatuh di hari Selasa, 10 Agustus dan ditukar ke Rabu, 11 Agustus 2021. Masa Agen Judi Slot liburan nasional Maulid Nabi yang jatuh di hari Selasa, 19 Oktober 2021 digeser jadi Rabu 20 Oktober 2021. Tidak itu saja, pemerintahan menghapus cuti bersama yaitu pada Jumat, 24 Desember 2021 atau menjelang peringatan Natal 25 Desember 2021.
"Karena itu pemerintahan putuskan geser 2 hari liburan nasional dan menghapus sehari liburan Agen Judi Slot bersama. Liburan cuti bersama natal pada 24 Desember dihilangkan," kata Menteri Koordinator Sektor Pembangunan Manusiadan Kebudayaan, Muhadjir Effendy seperti dikutip CNN.
Seperti kita mengetahui, wabah Covid-19 makin mengganas pada minggu ini. Agen Judi Slot penebaran makin bertambah bahkan juga mencatat rekor paling tingginya pada minggu ini. Karena bertambah dan bahaya penebaran, pemerintahan selanjutnya ambil langkah ini. Pemerintahan Pusat menyebutkan jika menghapuskan cuti bersama-sama dan geser hari liburan diharap dapat tekan angka penebaran Covid-19 di semua Indonesia. Seperti kita mengetahui, angka penebaran makin bertambah saat beberapa hari liburan.
Penentuan ini sendiri sudah dipikir dengan matang. Keputusan ini diambil sesudah Kemenko PMK melangsungkan rapat bersama tiga kementerian berkaitan yaitu Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Agama, dan Menteri PAN RB di kantor Kemenko PMK.