Sedikit adalah Lebih
Barusan sore saya serta rekan-rekan bertandang kesebuah rumah mini. Rumah itu unik serta menyengaja dibuat seunik kemungkinan.
Saya sebutkan unik sebab segala hal yang ada di dalam rumah itu nampak unik tidak sama seperti yang umumnya kita temui di rumah -rumah keluarga.
Contohnya ruangan tamu yang dihiasi sofa serta hiasan dinding yang lain. Atau dapur yang diperlengkapi dengan perlengkapan dapur yang semestinya.
Rumah itu cuma dialasi dengan tikar bambu diatasnya ada beberpa bantal yang dibuat untuk tempat duduk. Selebihnya rack kecil beberapa tempat album,buku dan sebagainya.
Pada akhirnya saya sebutkan pemilik rumah ini ialah orang yang unik.kecuali ia Memiliki badan kecil serta mungil serta masih menjomblo. Hehehe.. humoris sekali. Jarang-jarang saya dapatkan orang semacam ini ha..ha
Semenjak kami datang sampai kami pulang ada hal yang mengganjal dihati saya serta saya ingin sekali ketawa terlepas tetapi saya coba meredamnya.
Awal kami tiba disajikan satu gelas kopi, tetapi gelas kopinya kecil ,sekali minum habis toh...tidak seperti gelas yang di rumah yang umum saya pakai. Kemudian disajikan lagi bolu, tetapi potongannya kecil-kecil,sekali gigit ludes...ada seputar 10 potong sesaat kami yang akan melahap nya ada enam orang.
Kami sama-sama melirik serta tersenyum bersama-sama. Kemungkinan jika kue itu digabungkan jadi potongan kue yang umum cuma 3 potong saja. Sebab rasa malas serta enggan Pada akhirnya kue itu tersisa 4 potong.
Sambil kami meneruskan makanan ringan mudah, ibu itu tawarkan makan malam bersama-sama di tempat itu. Dengan suka hati kami terima penawaran itu. Mungkin ibu itu pesan makanan melalui Go-food sebab seputar 20 menit makanan telah diberikan.
Hal sama berlangsung lagi, nasi kami hanya ada satu bakul (keranjang nasi yang umum digunakan di restoran lesehan). Daging ayam 7 potong serta sayurnya cukup dikit-dikit. Sesaat kami yang akan melahapnya ada tujuh orang.
Bukan tujuannya untuk menghina pemberian itu, tetapi saya kan tahu langkah makan saya serta rekan-rekan. Kembali lagi kami sama-sama melirik serta meredam senyum. ORG. Ada gestur spontan saat lihat hidangan yang sedikit tidak sesuai dengan banyaknya orang yang ingin makan. Tidak apa-apa di nikmati saja.