Lagi-lagi Kartonyono Medot Janji






Denny Cak Yang

Siapa yang tidak mengenal dengan vokalis asal kota ngawi ini, namanya melesat sesudah lagu yang berjudul " Kertonyono medot janji" jadi lagu yang tidak asing di golongan kawula muda, terutamanya saya sendiri yang datang dari kota ngawi.

Saya sendiri dengarkan lagu ini saat sedang iseng-isengnya buka youtube, cari lagu yang sesuai situasi waktu itu, bukan permasalahan sebab saya sempat medot janji di ngawi ya, tetapi memang waktu itu telinga ingin dengarkan yang koplo-koplo begitu, wal hasil nemunya lagu yang di nyanyikan deny caknan,hehe.
Bertepatan hari itu ada jam kuliah siang yang kosong, pada akhirnya saya meluangkan diri berunjung ke perpustakaan sesaat cari buku untuk mendukung perkuliahan hari itu, lebih dari 15 menit rupanya dosen memverifikasi jika ini hari berhalangan ada. Its fine, no masalah.

Saya ajak rekan kelas yang bertepatan ada waktu senggang untu menenmani saya ngopi di warung kopi belakang universitas.

Tidak berapakah lama, rekan saya pesan minuman kegemaranya serta tidak lupa memesankan satu cangkir kopi kegemaranku, tanpa ada menanyakan kemungkinan rekan saya ini telah ingat jika saya senang minum apa, ya iyalah namanya sahabat. Di sisi lain, pelayan warung itu selanjutnya memutarkan musik dengan seringkali mengubah lagunya, mulai dari laguya ari lasso, judika, nella karisma, lewat vallen sampai sampailah pada lagu yang di telinga saya tidak asing lagi dengan suara vokalis ini.

" Kok kebangetenmen, sambat belas ora ono perhatian.. jelas ku perlu atimu ku perlu awakmu.. kok kebangetenmen... loro ati iki.. tidak mbarno karo tidak nggo latihan......."

Sekalian menyruput kopi, saya cuma bergumam, wes mulai maneh kertonyono medot janji.

Mendadak pada lirik " Kartonyono neng Ngawi medot janjimu....."

Rekan saya nylatuk, bertepatan rekan saya ini berasal di luar jawa, jadi tidak banyak pahami beberapa kata jawa. Jadi maklum kalu ia menanyakan pada saya.

" Eh, berarti lagu apa itu sich? Kok sampai bawa-bawa nama kotamu semua?"

Saya cuma cengengesan dengarkan pertanyaannya.

" Eh di Bertanya kok, justru senyum senyum sendiri bambang" loroh rekan saya itu.

Tanpa ada banyak kata, saya menyodorkan hape saya dengan monitor yang berisi makna bahasa Indonesia lagu yang di nyanyikan cak yang ini.

Di bacalah lirik itu Terlihat dia manggut manggut kepalanya sebab baru memahami makna nyanyian itu.

Sesudah bercakap ngalur-ngidul serta bertepatan minuman kami telah habis, saya diajak rekan saya cari barang untuk keperluan bulananya, sebab waktu itu kami memang tidak mempunyai kendaraan, kamipun nikmati perjalanan ke tempat arah dengan berjalan kaki.

" Pendapatmu mengenai lagu barusan apa itu ya?" celetuknya pada saya.

" Bagus wes... enak neng kuping (Bagus lah, enak di telinga) " Jawab saya.

" Ah masak sich, apa karena dikarenakan saya gak memahami dengan bahasanya ya, jadi di telingaku itu asing sekali" sambungnya.

" Kemungkinan, semacam itu" timbal saya kepadanya waktu itu,

Sesampainya di tempat arah, saya minta izin pergi lebih dulu, sebab ada panggilan tiba-tiba dari seorang.

Rekan saya meluluskan. " Oke, berhati-hati di jalan"

Sehari selanjutnya, saat jam kuliah belum diawali, ada berita seorang rekan akan langsungkan pernikahanya. Semasing dari kamipun terima undangan yang dia bagi.

Ikut bahagia mendengarnya. Beberapa rencanapun diatur agar satu kelas bisa hadiri acara sakral itu, dari mulai kendaraan apakah yang akan di pakai, berapakah iurannya serta tetek mbengek yang lain sampai satu jam bahasan belum selesai-selesai .

Ah, ya maklum.. kelas saya orangnya kan special-spesial, hehehe.

Di tengahnya pebahasan, ada rekan yang tidak menyengaja memutar lagu deni cak yang lagi.

"Kartonyono,neng ngawi medot janjimu..."

Saya spontan lihat muka rekan saya yang didengar lagu deni caknan itu.

"Lagunya bagus ya!" timpalku.

" Iya..e wah.. ini dari ngawi nih penyanyinya! Kamu orang ngawi kan ya..?" Tanyanya.

"Memang Orang ngawi senang medot janji ya? Kok hingga di buat lagu ini huahahaha.."

" Kampret wkwk, keknya iya" timpal saya pada mulut yang menyukai ngablak itu.

Sejak waktu trendingnya lagu ini, untuk orang ngawi saya berupaya serta lebih harus waspada lagi, saat membuat janji, baik dengan famili, rekanan usaha atau calon suami. Ehhhhhhh~

Ah, masak iya seorang seperti saya senang medot janji seperti lagunya deni caknan, ya jangan to.

Tidak lucu lak mblo!







 

Postingan populer dari blog ini

The cause of morning sickness isn’t entirely clear

Professions That Can easily Result in Clinical Institution

The rise of WitchTok